[CATATAN]: MY TRIP, IS MY STORY :PENGALAMAN MENJADI KELUARGA BARU CIVITAS UNY (PART 2)

Formasi TP 15
[9 Juni-28 Agustus 2015]

Ditulis pada 8 September 2015 di blog pribadi Q, @Afandi.blogs.uny.ac.id 

LANJUTAN >>>

Hari ke-3, dilanjutkan dengan ospek Fakultas. Pada ospek kali ini diadakan di fakultas masing-masing, dan untuk FIP diadakan di Auditorium FIP. Pada ospek fakultas ini, MABA akan diperkenalkan mengenai struktur kepengurusan yang ada di FIP, mulai dari Dekan, wakil dekan, staf, serta tugasnya masing-masing, juga ada pengenalan dengan dosen-dosen senior FIP. Selain itu pada kesempatan yang sama ditampilkan juga 3 UKM yang bernaung di FIP yakni UKM CAMP (Music, Entertaiment dan Event), KMIP EKS-K (Pecinta alam & Spritual), dan UKM Reality (penulisan dan penelitian).
Kejutan yang tidak diduga, adalah dihadirkanya salah satu penulis terkenal Indonesia yang Novelnya menjadi salah satu Best Seller dan sudah dijadikan Film layar lebar, yakni Mas Ahmad Fuadi, sang penulis Novel laris; “Negeri 5 Menara”, “Ranah 3 Warna”, & “Rantau 1 Muara”. Sang penulis Inspirasi , yang punya motto dan prinsip hidup yang selalu dipeganya hingga sukses yaitu “Man Jadda wajada'” yang berarti “barang siapa yang bersungguh-sungguh, maka dia akan menemui kesuksesan”.
Beliau menurut ku sangat layak dijadikan inspirator dan motivasi, mulai dari kegalauan beliau setelah disuruh “emak” (ibunya) yang juga seorang guru, untuk melanjutkan SMA di pondok gontor, yang meskipun awalnya beliau merasa risau dan tidak betah karena mondok bukan merupakan cita-cita dan tujuannya, namun berkat dari situlah titik awal seorang A.Fuadi mulai banyak menemukan bekal ilmu dan pengalaman dari para ustadz dan senior-seniornya yang menghantarkan beliau hingga sesukses sekarang. Artinya pesan makna yang bisa diambil adalah segala sesuatu yang terjadi meskipun tidak dikehendaki pasti ada hikmah dan manfaat untuk kita, jika kita ikhlas menjalaninya.
Dalam Acara Ospek Fakultas hari itu, Ahmad Fuadi yang hadir sebagai pembicara, banyak sekali berbagi pengalaman dan kisah hidupnya dari semenjak kecil dan belum se-terkenal sekarang sampai beliau sukses, beliau juga memberikan tips dan trik agar target dan tujuan kita bisa tercapai, salah satunya dengan sering menulis, banyak berdoa dan belajar dari guru dan para senior, tidak lupa juga selalu meminta ridho dan doa dari orang tua, dan yang terpenting jangan pernah takut bermimpi dan mencoba.
Beliau mengatakan juga bahwa berkat rutinitas dan kesukaanya dalam menulis, yang pada akhirnya membawa beliau bisa mengelilingi 30 negara dari 5 benua, keinginan bisa mengunjungi kantor berita VOA di Amerika, di mana ketika saat mondok hanya bisa mendengar suara para pembaca berita dari radio pondok saat pagi dan sore hari, yang akhirnya beberapa tahun kemudian cita-cita untuk bisa bertemu dengan penyiar yang selama ini hanya didengar lewat radio berhasil tercapai, bahkan ketika itu beliau diundang sebagai pembicara dan langsung mengunjugi kantor berita VOA di Amerika, woow…“Mimpi Bukan sesuatu yang mustahil bukan, jika kita bersungguh-sungguh ingin mencapainya”.
Tidak hanya itu, semenjak SMP beliau sudah mendapat beasiswa keluar negeri, dan sampai dia berkuliah sudah lebih dari 10 beasiswa yang didapat beliau dari luar negeri.
“Jika anda ingin mengelilingi dunia, salah satu caranya yaitu dengan menulis”, (A.Fuadi)

A.Fuadi
13198776021627491526Beliau setelah lulus dari gontor, melanjutkan studi S1 di UNPAD bandung, konsentrasi Hubungan Internasional, Selain itu, Fuadi juga pernah mewakili Indonesia ketika mengikuti program Youth Exchange Program di Quebec, Kanada tahun 1995-1996. Beliau juga bekerja part time sebagai wartawan majalah Tempo, Voice of America (VOA). Karena prestasinya, pada tahun 1998 ia mendapat beasiswa S2 di School of Media and Public Affairs, George Washington University.
Istri Ahmad Faudi yang bernama Yayi juga adalah seorang wartawan Tempo. Keduanya dulu pernah bermimpi untuk merantau ke Washington University dan akhirnya impian itu menjadi kenyataan. Selain kuliah, mereka menjadi koresponden TEMPO dan wartawan VOA.
Setelah lulus kuliah pada tahun 2007 Ahmad Fuadi menjadi direktur di sebuah perusahaan komunikasi di sebuah NGO konservasi The Nature Conservancy, tiba-tiba dirinya merasa digalaukan tentang sesuatu. Ahmad Fuadi galau karena teringat akan pesan dan nasehat ustadnya, bahwa “orang yang paling baik di antaramu adalah orang yang bermanfaat untuk orang lain”.
Teringat akan kata-kata itu, kemudian Ahmad Fuadi memutuskan untuk lebih fokus menjadi seorang penulis dan aktif dalam kegiatan sosial, terutama dalam penyelenggaraan sekolah PAUD gratis untuk keluarga miskin.
Dari hasil royalti dan penjualan buku Best seller-nya, “Negeri 5 Menara”, yang terjual 100 ribu eksemplar A.Fuadi mendirikan sebuah organisasi Sosial berbasis relawan (volunteer) yang menyediakan sekolah, dapur umum, perpustakaan, dan rumah sakit secara gratis untuk kalangan tidak mampu, yang bernama “Komunitas Menara”.
Itulah kisah hidup seorang A.Fuadi yang beliau bagi kepada kita generasi muda, sebagai pencetus semangat untuk kita agar jangan takut bermimpi tinggi, jangan takut untuk melangkah jauh, karena kegagalan dan cobaan itu hanya sandungan kecil untuk membuat kita belajar agar menjadi lebih tangguh dan kuat, intinya segala sesuatu yang terjadi, tidak ada yang kebetulan, melainkan sudah diatur YME.
Pada hari ke-4, adalah Ospek Jurusan, pada ospek kali ini kami dikembalikan ke jurusan masing-masing, pada ospek jurusan ini banyak sekali hal-hal menarik, seperti PENSI, dan hiburan dari teman-teman sesama MABA, Kegiatan Ospek Jurusan diawali dengan ramah tamah dengan kepala prodi Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, Dosen senior, dan Talkshow dengan berapa bintang tamu. Selanjutnya setelah Ishoma acara dilanjutkan dengan PENSI, adapun untuk kelompok kami di berikan tugas untuk menampilkan “pantomim”, dan Alhamdulillah kami berhasil mendapat juara ke-2. Ospek jurusan ditutup dengan pengumuman juara PENSI dan penganugerahaan Raja dan Ratu Ospek.
Hari ke-5, dan merupakan hari terakhir Ospek, diadakan di Lapangan Hijau FIP, pada pagi hari kegiatannya adalah pengenalan gedung-gedung yang berada di UNY, kami berkeliling UNY dan diberikan informasi mengenai fungsi gedung-gedung tersebut, seperti PUSKOM, gedung Fakultas Lain, Perpustakaan, dll.
Setelah berkeliling, kami diarahkan menuju depan rektorat untuk membuat formasi berbentuk FIP UNY 2015. Dan setelah itu dilanjutkan dengan acara Pengembangan Spritual , baca Al-Quran dan selanjutnya ada hiburan, lalu terakhir ditutup dengan penutupan Ospek.
kesan saat Ospek banyak sekali meninggalkan kenangan, pengalaman, dan pelajaran terlebih untuk saya. Yang paling penting dari Ospek di UNY terutama pada FIP adalah model Orientasi yang sangat mendidik, mengayomi, dan bersahaja, seperti tema Ospek FIP yaitu “Bangkitkan Pendidikan Untuk Mewujudkan Guru Bangsa Yang bersahaja”.
Ospek yang sangat jauh dari kesan senioritas, kekerasan, dan doktriner seperti Orientasi yang selama ini terjadi, dan sangat perlu untuk dipertahankan. Salut dan apresiasi yang tinggi patut diberikan kepada Seluruh Panitia, kakak Pemandu, dan pengurus yang lain, sebab berkat totalitas, kerja keras, kesahajaan dan semangat mereka, yang membuat ospek 2015 kali ini sangat istimewa.
6 September, Agenda kali ini masih terkait pengenalan kampus, hanya saja untuk pengenalan kali ini akan dikenalkan mengenai Sistem ICT, Komputerisasi, Wawasan SIAKAD, sampai mekanisme Perpustakaan, dan Pemanfaatan E-Learning di UNY. Kegiatan yang dilakukan di PUSKOM UNY ini dimulai sekitar pukul 12.30-14.30 pada hari minggu, kebetulan untuk jurusan kami (TP), mendapat jadwal terakhir. Kegiatan training dimulai dengan perkenalan Wawasan SIAKAD oleh pemateri adalah Pak Deni Hardianto, dan sebagai pendamping instruktur adalah Pak Okto Priyatno. Kami diperkenalkan mengenai bagaimana cara login, dan pemanfaatan menu dan fungsi-fungsi lain seputar SIAKAD.
Setelah pengenalan SIAKAD, selanjutnya dilanjutkan dengan pengenalan mengenai Sistem Online dan ICT yang di materikan oleh Pak Aryawan Agung, disitu kita akan diberikan wawasan seputar bagaimana menggunakan dan memanfaatkan kemudahan Akses yang serba online, cara dan etika dalam ber-sms kepada dosen, sampai kiat-kiat dalam memanfaatkan system ICT yang ada di UNY. Materi selanjutnya dibawakan oleh Bu Mareta Puspita yang mematerikan terkait pengenalan dan mekanisme perpustakaan, terutama yang berbasis Online, Dari bagaimana cara mendaftar, cara meminjam buku, sampai menggunakan E-learning dan Besmart yang semuanya menggunakan sistem Online.
Dua Materi terakhir adalah praktek, yaitu kami disuruh untuk mencoba semua prosedur dan mekanisme yang tadi sudah dijelaskan, mulai dari login akun SIAKAD, menggunakan blogs.uny, sampai pemanfaatan Besmart dan E-learning.
Di akhir acara kami disuruh mengerjakan ujian Online ICT, yang merupakan salah satu prasayarat agar mendapat Sertifikat ICT. Dan sebagai penutup kami disuruh untuk menulis di blogs pribadi UNY yang sudah kita buat, terkait kesan-kesan dari semenjak awal Ospek sampai terakhir saat training ICT. Setelah training banyak sekali manfaat dan ilmu yang bisa saya dapatkan, dan terlebih bisa mengenal lebih jauh tentang UNY, dan para civitas juga seluruh stakeholder UNY yang bersahaja dan inspiratif.
Dan Alhamdulillah akhirnya sampai disini tulisan cerita saya mengenai kesan-kesan dan pengalaman saat menjadi keluarga baru di UNY. Semoga bisa menginspirasi dan bermanfaat. Salam Pendidikan. !!!, Tetaplah menjadi generasi guru bangsa yang Bertakwa, Mandiri, Cendekia, dan bersahaja…. :)
-----------------------------------------------------------THE END-----------------------------------------------------------

1 komentar: